Apa Itu Posyandu?

Sekilas Mengenai Posyandu

Foto Kegiatan Kader Posyandu

Sejarah Singkat Posyandu

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan signifikan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak. Berikut adalah ringkasan sejarah perkembangan Posyandu berdasarkan buku pedoman umum pengelolaan Posyandu:

1. Latar Belakang dan Awal Mula

– Posyandu pertama kali muncul sebagai respons terhadap tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia.

– Program ini mulai dikembangkan pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an sebagai bagian dari program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.

2. Pengembangan dan Pelaksanaan

– Pada awalnya, Posyandu dibentuk dengan konsep pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Tujuannya adalah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.

– Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan, bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional dan non-pemerintah untuk melatih kader-kader Posyandu yang berasal dari masyarakat setempat.

3. Perkembangan Posyandu

– Seiring waktu, Posyandu mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.

– Pada tahun 1990-an, Posyandu tidak hanya fokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mulai memasukkan berbagai program kesehatan lainnya seperti imunisasi, gizi, dan keluarga berencana.

4. Peran dan Fungsi Posyandu

– Posyandu berperan penting sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa/kelurahan.

– Fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan kesehatan preventif dan promotif, seperti imunisasi, pemantauan pertumbuhan anak, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.

5. Tantangan dan Perkembangan Terkini

– Posyandu menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan sumber daya, dukungan pemerintah yang fluktuatif, dan partisipasi masyarakat yang bervariasi.

– Meskipun demikian, Posyandu terus berkembang dengan inovasi-inovasi baru, termasuk integrasi teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan.

6. Peran Masyarakat

– Keberhasilan Posyandu sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Kader Posyandu yang terlatih dari masyarakat setempat menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu.

– Pendidikan dan pelatihan kader secara berkelanjutan sangat penting untuk menjaga kualitas pelayanan Posyandu.

Sejarah Posyandu menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dan kerjasama berbagai pihak dalam mewujudkan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Posyandu terus beradaptasi dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Sumber : Departemen Kesehatan RI. (2006). Buku Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu.

Posyandu

Pengertian Posyandu

Menurut Kementrian Kesehatan RI, Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian bayi.

Tujuan Posyandu
  1. Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
  2. Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
  3. Meningkatnya peran lintas sektoral dalam penyelenggaraan posyandu, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
  4. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
Fungsi Posyandu
  1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
  2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA. 
Manfaat Posyandu

Bagi Masyarakat

    • Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

    • Memperoleh bantuan secara professional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak (KIA).

    • Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan.

Bagi Kader Posyandu

    • Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB.

    • Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membentuk masyarakat dalam menyelesaikan maslah kesehatan terkait dengan penurunan AKI dan AKB.

Bagi Puskesmas

    • Optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

    • Dalam lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.

    • Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian pelayanan secara terpadu.

Bagi Sektor Terkait

    • Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan, masalah sektor terkait, utamanya yang terkait dengan upaya penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi setempat.

    • Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sektor.

Sasaran Posyandu
  1. Bayi
  2. Balita
  3. Ibu Hamil
  4. ibu Menyusui
  5. Ibu Nifas
  6. Remaja
  7. Usia Produktif
  8. Lanjut Usia
  •  
Lokasi Posyandu

Posyandu berada di setiap desa/kelurahan atau sebutan lainnya yang sesuai. Bila diperlukan dan memiliki kemampuan, dimungkinkan untuk didirikan di RW, dusun, atau sebutan lainnya yang sesuai. 

Sumber : Departemen Kesehatan RI. (2006). Buku Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu.

Tingkatan Posyandu

1. Posyandu Pratama

Posyandu pratama merupakan Posyandu yang belum mantap, ditandai oleh kegiatan bulanan posyandu yang belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, di samping karena jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat.

2. Posyandu Madya

Posyandu madya adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari 50%.

3. Posyandu Purnama

Posyandu purnama adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 % KK di wilayah kerja Posyandu.

4. Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja posyandu. lntervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan program dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya

Perubahan Menjadi Posyandu Prima

Posyandu Prima adalah Posyandu sebagai wadah pemberdayaan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan secara terintegrasi di Desa dan Kelurahan

Paket Pelayanan Kesehatan di Posyandu Prima

Berikut adalah skema alur pelayanan Posyandu Prima yang dapat dipahami dengan mudah oleh kader posyandu:

Pelayanan Kesehatan di Dalam Gedung

    • Pasien atau klien mendaftar di bagian registrasi.
    • Setelah mendaftar, mereka diarahkan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan siklus hidup mereka.
    • Pelayanan yang diberikan mencakup promosi kesehatan (seperti edukasi dan konseling), pencegahan penyakit (seperti skrining dan imunisasi), dan pengobatan.
    • Pelayanan ini diberikan oleh tenaga kesehatan yang sesuai dengan keahlian mereka.

Pelayanan Kesehatan di Luar Gedung

    • Petugas kesehatan melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk menentukan target dan tindak lanjut intervensi yang diperlukan demi menjaga kesehatan masyarakat desa/kelurahan.
    • Tindak lanjut ini dilakukan bekerja sama dengan posyandu dan kader dalam melakukan kunjungan rumah.
    • Selain itu, petugas juga menggerakkan stakeholder terkait di desa/kelurahan melalui kegiatan sosialisasi dan advokasi.
    • Semua kegiatan yang dilakukan di tingkat desa oleh Posyandu Prima dan Posyandu akan dievaluasi setiap minggu dan hasilnya akan menjadi masukan untuk data PWS Desa/Kelurahan.

Langkah Pelayanan 5 Meja pada Posyandu Prima

1. Melakukan kegiatan sebelum hari buka posyandu:

a. Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan bagi ibu hamil dan balita

b. Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui pertemuan warga setempat.

c. Mempersiapkan sasaran, tempat pelaksanaan, sarana, dan media Posyandu.

d. Melakukan pembagian tugas antar kader.

e. Berkoordinasi dengan petugas bidang kesehatan di Posyandu Prima/Tenaga Kesehatan Puskesmas, dan petugas terkait.

Petugas: Kader

2. Menyelenggarakan hari buka posyandu bagi sasaran ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, anak usia prasekolah, usia sekolah, remaja, usia produktif, dan lansia dengan 5 langkah.

Hari buka: minimal 1 kali sebulan mempertimbangkan jumlah sasaran, sumber daya dan kesepakatan bersama. Petugas: minimal 5 Kader dan 2 Nakes (perawat/bidar/tenaga gizi) yang berasal dari Posyandu Prima atau Puskesmas.

Petugas : Minimal 5 Kader dan 2 Nakes (Bidan, Perawat, Tenaga Gizi.

 Langkah 1: Pendaftaran
– Petugas: Kader
– Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu.

 Langkah 2: Penimbangan dan Pengukuran
– Petugas: Kader dibantu tenaga kesehatan
– Melaksanakan penimbangan dan pengukuran tinggi badan/panjang badan (TB/PB), lingkar lengan atas (LiLA), lingkar kepala (LIKA), lingkar dada (LIDA), dan lingkar pinggang (LP) bagi semua sasaran yang berkunjung ke Posyandu.

Langkah 3: Pemeriksaan/Skrining dan Pencatatan
Petugas: Tenaga Kesehatan dibantu oleh Kader

1. Ibu, Anak, dan Remaja
– Mencatat hasil penimbangan dan pengukuran ke dalam buku KIA, buku pemantauan kesehatan remaja, dan buku register Posyandu.
– Melakukan imunisasi, pemantauan BBLR, ceklis perkembangan, pemberian TTD, vitamin A, dan obat cacing.

2. Usia Produktif dan Lansia
– Mencatat hasil penimbangan dan pengukuran ke dalam buku monitoring Posbindu dan buku kesehatan lansia.
– Melakukan pemeriksaan/skrinning pada:
– Usia Produktif: Pemeriksaan tekanan darah, skrining gula darah, skrining gejala TBC.
– Lansia: Pemeriksaan tekanan darah, skrining gejala PPOK dengan kuesioner PUMA, skrining geriatri (BB, TB, LP, kuesioner SRQ-20, tingkat kemandirian, anamnesa perilaku berisiko, gangguan mental dan kognitif, pemeriksaan lab sederhana untuk gula darah, kolesterol), skrining gejala TBC, dan pemantauan kepatuhan pengobatan penyakit kronis.

 Langkah 4: Pelayanan KIE/Penyuluhan/Konseling dan Rujukan
Petugas: Kader didampingi Tenaga Kesehatan

– Melaksanakan kegiatan penyuluhan, konseling kesehatan, dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan, pengukuran, dan/atau pemeriksaan/skrinning pada semua sasaran.
– Memberikan PMT penyuluhan dan pemulihan kepada ibu hamil, bayi, dan balita sesuai hasil pemeriksaan.
– Melakukan rujukan bagi sasaran yang memerlukan penanganan lebih lanjut ke Posyandu Prima/Puskesmas.

Langkah 5: Validasi dan Sinkronisasi Data Hasil Pelayanan
Petugas: Kader dan Tenaga Kesehatan

– Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas kesehatan melengkapi pencatatan, validasi, dan sinkronisasi data hasil kegiatan.
– Menyusun rencana tindak lanjut, seperti kunjungan rumah, mengevaluasi hasil kegiatan, dan merencanakan kegiatan Posyandu untuk bulan berikutnya.

Buku Panduan Pengelolaan Posyandu 
Buku Panduan Pengelolaan Posyandu Prima

Sumber:

Departemen Kesehatan RI. (2006). Buku Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu.

Kemenkes RI. (2022). Pedoman Posyandu Prima.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *