Penimbangan dan Pengukuran Bayi dan Balita

Penimbangan dan Pengukuran Pada Balita

Masa dari dalam kandungan hingga usia 2 tahun adalah waktu penting bagi pertumbuhan fisik, mental, dan intelektual anak. Selama periode ini, pemantauan kesehatan secara rutin sangat diperlukan untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik.

Namun, seringkali kunjungan ke posyandu berkurang saat anak sudah berusia 1 tahun atau setelah mendapatkan imunisasi. Padahal, hingga usia 5 tahun, orang tua harus terus membawa anak ke puskesmas atau posyandu untuk memantau pertumbuhan mereka, seperti menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Apa saja manfaat penimbangan rutin bayi dan balita di posyandu?

Penimbangan berat badan bayi dan balita adalah bagian penting dari pemantauan pertumbuhan anak. Hal ini perlu dilakukan secara teratur untuk memastikan anak tumbuh dengan sehat. Berat badan dan tinggi badan anak seharusnya bertambah seiring bertambahnya usia. Jika pertumbuhan anak terhambat, itu bisa menjadi tanda ada masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Semakin cepat masalah ini diatasi, semakin mudah bagi anak untuk mengejar pertumbuhan yang terganggu dan mencegah terjadinya stunting.

Jenis Pengukuran dan Penimbangan Pada Balita

1. Penimbangan Berat Badan

Lakukan penimbangan berat badan anak setiap bulan menggunakan timbangan digital yang khusus untuk bayi dan balita. Pastikan pengukurannya sesuai dengan standar.

2. Pengukuran Panjang/Tinggi Badan

Lakukan pengukuran panjang atau tinggi badan anak setiap bulan dengan menggunakan alat yang sesuai, seperti Infantometer untuk bayi atau Stadiometer untuk anak yang lebih besar.

3. Pengukuran Lingkar Kepala dan Lingkar Lengan Atas (LILA)

Lakukan pengukuran lingkar kepala dan lingkar lengan atas setiap bulan dengan menggunakan alat pengukur seperti Measuring Tape dan pita LILA. Pastikan alat ukur dalam kondisi baik, tidak terlipat, kusut, atau sobek saat digunakan.

Tatacara Pengukuran dan Penimbangan Pada Bayi dan Balita

1. Penimbangan Berat Badan Bayi 

TImbangan Bayi Digital

Persiapan :

  1. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah bergerak dan ruangan cukup terang.
  2. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan.
  3. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik.
  4. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan angka nol. Posisi awal harus selalu berada diangka nol (jendela baca 0,00 kg).

Langkah-Langkah :

    1. Pastikan bayi memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai popok) dan tidak memegang sesuatu.
    2. Letakkan bayi diatas mangkok timbang bayi hingga angka berat badan muncul pada layar timbangan.
    3. Tekan tombol UNIT HOLD, tunggu hingga tulisan “HOLD” pada display berhenti berkedip untuk mendapatkan berat bayi.
    4. Catat berat badan bayi dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia

Contoh Penimbangan Bayi

2. Penimbangan Berat Badan Balita

Timbangan Balita Digital

Persiapan :

    1. Lepaskan mangkok timbang bayi pada baby scale untuk digunakan menjadi timbangan injak.
    2. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah bergerak dan ruangan cukup terang.
    3. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan.
    4. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik.
    5. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan angka nol.

Langkah-Langkah :

    1. Pastikan balita memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai popok), tidak memegang sesuatu dan tidak memakai sepatu/alas kaki.
    2. Balita berdiri tepat di tengah timbangan saat angka pada layar timbangan menunjukkan angka 0,00 kg, serta tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah.
    3. Petugas berdiri di depan layar baca timbangan untuk membaca hasil penimbangan.
    4. Catat berat badan balita dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia

Contoh Penimbangan Balita

3. Pengukuran Panjang Badan (PB) dan Tinggi Badan (TB)

Pengukuran panjang badan dan tinggi badan pada balita dibedakan berdasarkan :

Aturan Pengukuran PB dan TB

Pengukuran Panjang Badan

Infantometer/Length Board

Persiapan :

    1. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
    2. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup.
    3. Pasang infantometer sesuai petunjuk.
    4. Harus dipastikan bahwa papan geser kaki dapat digerakkan dengan lancar.
    5. Siapkan alas kain tipis pada alat ukur untuk bagian kepala balita.

Langkah-Langkah:

    1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita yang dapat menghambat proses pengukuran.
    2. Balita dibaringkan telentang pada papan dengan puncak kepala menempel pada panel bagian kepala (yang tetap).
    3. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memegang dan menekan lutut balita agar tungkai bawah lurus dengan permukaan alat ukur. Asisten pengukur memastikan kepala anak menempel pada papan kepala.
    4. Pengukur utama menggerakkan papan geser kaki ke arah telapak kaki balita hingga posisi telapak kaki tegak lurus menempel pada papan geser kaki. Jika balita menangis dan kaki kaku, usap telapak kaki bayi agar lemas, segera tempelkan papan geser kaki pada telapak kaki balita.
    5. Pengukur utama membaca hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm).
    6. Catat dan plot hasil pengukuran panjang badan balita pada grafik pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin

Perlu Diketahui untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U
Bila pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara berdiri, maka hasil pengukuran yang diperoleh ditambahkan 0,7 cm

Contoh Pengukuran PB Bayi

Pengukuran Tinggi Badan Balita

Stadiometer

Persiapan:

    1. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup.
    2. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
    3. Pasang stadiometer sesuai petunjuk.
    4. Harus dipastikan bahwa papan geser kepala dapat digerakkan dengan lancar.
    5. Perhatikan adanya sandaran tumit untuk ketepatan pengukuran tinggi badan.

Langkah-Langkah:

    1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita.
    2. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memposisikan balita berdiri tegak membelakangi tiang ukur.
    3. Asisten pengukur memastikan bagian tubuh balita menempel di 5 titik pada tiang ukur yaitu: bagian belakang kepala, punggung, bokong, betis dan tumit.
    4. Posisi kepala balita dipastikan berada dalam garis imajiner yang ditarik dari liang telinga ke batas bawah mata.
    5. Tangan kiri pengukur utama memegang dagu balita dan melihat skala ukur. Pastikan pandangan balita lurus ke depan.
    6. Pengukur utama menarik papan geser kepala pada stadiometer sampai menyentuh puncak kepala balita.
    7. Pengukur utama membaca angka pada jendela baca dalam satuan cm dengan ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm).
    8. Catat dan plot hasil pengukuran tinggi badan balita pada grafik pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin.

Perlu Diketahui

    1. Prinsip pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 24 bulan diukur secara berdiri

    1. Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U Bila pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara telentang/berbaring, maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm

Contoh Pengukuran TB Balita

4. Pengukuran Lingkar Kepala dan Lingkar Lengan (LILA)

Alat Ukur Lingkar Kepala

Persiapan:

    1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
    2. Alat ukur lingkar kepala dan lengan atas dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas.

Langkah-Langkah:

    1. Lepaskan tutup kepala, hiasan/aksesoris rambut yang dikenakan balita.
    2. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala balita melewati dahi, di atas alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang.
    3. Baca angka yang tertera pada ujung pita yang terlihat.
    4. Catat hasil pengukuran lingkar kepala balita dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm) dan plot hasil pengukuran pada grafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin.

Alat Ukur Lingkar Lengan

Persiapan:

  1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
  2. Alat ukur dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas.
  3. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak dominan.
  4. Pastikan lengan yang akan diukur tidak tertutup pakaian.

Langkah-Langkah:

  1. Tentukan titik tengah lengan atas dengan cara: Tekuk lengan balita hingga membentuk sudut 90o, telapak tangan menghadap ke atas. Cari titik ujung bahu dan ujung siku lengan. Ukur panjang antara kedua titik tersebut dan bagi dua untuk mendapatkan nilai tengah.
  2. Tandai titik tengah dengan menggunakan pena/spidol.
  3. Luruskan lengan anak, tangan santai, sejajar dengan badan.
  4. Lingkarkan alat ukur/pita LiLA di titik tengah yang sudah ditandai.
  5. Pastikan alat ukur/pita LiLA menempel rata sekeliling kulit dan tidak terlalu ketat atau terlalu longgar.
  6. Baca dan catat hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm).
Contoh Pengukuran Lingkar Kepala

Sumber:

Manfaat Penimbangan Balita di Posyandu untuk Cegah Stunting. (n.d.). Retrieved July 31, 2024, from https://ayosehat.kemkes.go.id/manfaat-penimbangan-balita-di-posyandu

Aset Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *