Stimulasi Perkembangan, Vitamin A, dan Obat Cacing

Stimulasi Perkembangan

Memahami Perkembangan Anak setelah Lahir sangat penting untuk stimulasi tumbuh kembang yang optimal. Dengan mengenal dan memahami tugas-tugas perkembangan serta krisis yang mungkin terjadi, kita dapat mengidentifikasi apa yang seharusnya berkembang dan kapan pencapaiannya diharapkan. Tugas Perkembangan Anak adalah tugas-tugas yang muncul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang. Menurut Gunarsa, tugas perkembangan merupakan tugas yang harus dilalui pada suatu tahap kehidupan seseorang. 

Penjelasan untuk Kader Posyandu:

Pemahaman tentang Perkembangan Anak:

  • Stimulasi Tumbuh Kembang: Memahami perkembangan anak setelah lahir penting untuk memberikan stimulasi yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
  • Tugas Perkembangan: Setiap periode dalam kehidupan anak memiliki tugas perkembangan tertentu yang harus dicapai. Keberhasilan dalam mencapai tugas ini penting untuk kebahagiaan dan kesuksesan anak di masa depan.
  • Perencanaan dan Dukungan: Dengan mengetahui apa yang harus berkembang dan kapan, kader posyandu dapat memberikan dorongan yang tepat waktu dan membantu anak menghadapi perubahan dan tantangan dalam perkembangannya.

Tugas-tugas Perkembangan:

  • Periode Tertentu: Setiap tahap kehidupan anak memiliki tugas perkembangan yang spesifik.
  • Kebahagiaan dan Keberhasilan: Menyelesaikan tugas perkembangan dengan baik membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam tahap berikutnya.
  • Konsekuensi Kegagalan: Kegagalan dalam tugas perkembangan dapat menyebabkan ketidakbahagiaan dan kesulitan di masa depan.

Bentuk Dukungan Stimulasi Bayi dan Balita

Stimulasi yang Dapat Dilakukan Selama Tumbuh Kembang Anak

Stimulasi adalah rangsangan yang diberikan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak dalam kandungan) setiap hari untuk merangsang semua sistem indera seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan. Selain itu, stimulasi juga perlu merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan, dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta memberikan perasaan yang menyenangkan bagi bayi dan anak-anak. Stimulasi dini yang rutin dan teratur sangat penting untuk anak, karena kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan dalam tumbuh kembang. 

Contoh Stimulasi Perkembangan Anak Berdasarkan Tahapan Usia:

  1. Bayi 0-1 bulan

    • Memeluk bayi dengan kasih sayang saat rewel.
    • Meletakkan benda bergerak di atas bayi.
    • Melatih bayi menelungkup.
    • Mengajak bayi tersenyum.
  2. Bayi 1-4 bulan

    • Memeluk, mencium, menyanyikan lagu, dan membuai bayi.
    • Mengajak bicara, menirukan gerak dan mimik bayi, memperdengarkan suara.
    • Melatih bayi membalikkan badan (ditelungkupkan).
    • Melatih bayi menggenggam.
  3. Bayi 4-6 bulan

    • Melatih bayi duduk.
    • Melatih bayi menggunakan kedua tangan untuk memegang benda.
    • Melatih bayi menirukan bunyi.
    • Bermain ci-luk-ba atau da-da.
  4. Bayi 6-9 bulan

    • Melatih bayi berdiri.
    • Melatih bayi memasukkan/mengeluarkan benda dari wadah.
    • Memperlihatkan gambar dan menyebutkan namanya.
    • Mengajak bermain bersama.
  5. Bayi 9-12 bulan

    • Melatih bayi berjalan dan berdiri.
    • Melatih bayi menggelindingkan bola.
    • Melatih bayi corat-coret menggambar.
    • Mengajak bayi makan bersama keluarga.
  6. Bayi 12-18 bulan

    • Melatih anak naik turun tangga.
    • Bermain melempar dan menangkap bola.
    • Melatih menunjuk dan menyebut bagian tubuh.
    • Memberi kesempatan anak melepas baju sendiri.
  7. Bayi 18-24 bulan

    • Melatih anak berdiri dengan satu kaki bergantian.
    • Melatih anak menggambar bentuk seperti bulatan dan segitiga.
    • Melatih anak menceritakan apa yang dilihatnya.
    • Melatih kebersihan diri seperti buang air kecil/besar pada tempatnya.
    • Mengajak bermain bola dan melompat.
    • Mengajak bernyanyi bersama.
  8. Bayi 2-3 tahun

    • Melatih anak berdiri dengan satu kaki.
    • Melatih anak menyusun balok.
    • Melatih mengenal bentuk benda dan warnanya.
    • Melatih kebersihan diri seperti mencuci kaki dan buang air kecil/besar di toilet.
    • Melatih anak memakai baju sendiri.
    • Sering mengajak anak keluar ke tempat bermain, toko, atau kebun binatang.

Ceklis Perkembangan Bayi dan Balita di Buku KIA

Perkembangan 1-3 Bulan
Perkembangan 3-6 Bulan
Perkembangan 12-18 Bulan
Vitamin A Bagi Bayi dan Balita

Pentingnya Vitamin A untuk Balita dan Program Pemberiannya

Selain membutuhkan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, balita juga memerlukan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Salah satu program rutin dari Kementerian Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro ini adalah pemberian vitamin A pada balita.

Vitamin A adalah nutrisi penting yang diperlukan balita untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Di dalam tubuh, vitamin A berperan dalam produksi sel darah putih, pembentukan tulang, menjaga pertumbuhan sel-sel tubuh, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Vitamin A bisa diperoleh dari sayuran berdaun hijau, tomat, wortel, buah-buahan, hati sapi, minyak ikan, telur, dan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi berbagai makanan kaya vitamin A, terutama buah dan sayur, bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Namun, hanya 5 dari 10 balita yang mengonsumsi makanan beragam (Survei Status Gizi Indonesia, 2021). Karena konsumsi makanan yang beragam belum maksimal, perlu ada usaha khusus untuk memastikan balita mendapatkan kebutuhan gizi yang cukup.

Suplementasi vitamin A dilakukan pada bayi, balita, dan ibu nifas. Pemberian vitamin A dalam bentuk kapsul biru dengan dosis 100.000 IU (unit internasional) untuk bayi 6-11 bulan dan kapsul merah dengan dosis 200.000 IU untuk balita 12-59 bulan serta ibu nifas. Pemberian vitamin A biasanya dilakukan di Posyandu atau fasilitas kesehatan lain pada bulan Februari dan Agustus.

 

Manfaat Vitamin A

Ajak Ibu-Ibu untuk Memberikan Vitamin A!

Sebagai kader, penting untuk mengingatkan ibu-ibu tentang manfaat besar vitamin A. Berikan informasi dengan bahasa sederhana dan jelas, sehingga mereka paham betapa pentingnya vitamin A untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Mari kita bersama-sama memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan kuat!

Pemberian Obat Cacing Bagi Bayi dan Balita
Infografis Cacingan Secara Global

Cacingan merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena berjangkit di sebagian besar wilayah Indonesia dan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, dan produktifitas. Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah. Penderita Cacingan adalah seseorang yang dalam pemeriksaan tinjanya mengandung telur cacing dan/atau cacing.

Menurut data yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia, atau sekitar 24% dari populasi global, menderita infeksi cacingan. Sementara itu, data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2015 menunjukkan bahwa prevalensi cacingan di beberapa provinsi di Indonesia pada anak usia 1-12 tahun sangat tinggi, yaitu berkisar antara 30% hingga 90%.

Infografis Cacingan di Indonesia

Sebagian besar kasus cacingan pada anak tidak menunjukkan gejala yang serius. Namun, ada beberapa tanda yang khas yang bisa dikenali, yaitu:

1. Gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari.
2. Gelisah atau tidak nyaman saat tidur karena sering menggaruk di sekitar anus.
3. Mudah marah dan tersinggung.
4. Kulit di sekitar anus menjadi merah atau iritasi.
5. Sering merasa sakit perut.
6. Kurang nafsu makan, yang bisa menyebabkan penurunan berat badan.

Penularan dan Akibat Cacingan
Pencegahan Cacingan
Buku Stimulasi Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak

Sumber:

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (n.d.). Retrieved July 31, 2024, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/751/tugas-perkembangan-anak-dan-stimulasinya

Pemberian Vitamin A Rutin: Cegah Penyakit, Jaga Kesehatan Anak. (n.d.). Retrieved August 1, 2024, from https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberian-vitamin-a-rutin-cegah-penyakit-jaga-kesehatan-anak

Indonesia, K. K. R. (2022). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kementrian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI | #Healthies, cacingan masih menjadi masalah kesehatan serius di dunia. Setiap tahunnya 1,7 milyar penduduk dunia terinfeksi cacingan, yang… | Instagram. (n.d.). Retrieved August 1, 2024, from https://www.instagram.com/kemenkes_ri/p/CwKldNXh2ni/?img_index=4

Permenkes No. 15 Tahun 2017. (n.d.). Retrieved August 1, 2024, from https://peraturan.bpk.go.id/Details/111981/permenkes-no-15-tahun-2017

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *